Padang, TI – Kehadiran Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah III Provinsi Sumatera Barat, patut untuk kita acungkan jempol. Kenapa tidak, kinerjanya terus memperlihatkan kinerja yang baik dan profesional. Salah satunya adalah dengan dibangunnya terminal Tipe A di Anak Aia, Kelurahan Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Tentunya terobosan itu akan semakin mengangkat marwah Ditjen Perhubungan Darat Wilayah III Provinsi Sumatera Barat ini.
Kita ketahui bersama, beberpa bulan lalu Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, telah melakukan peletakkan batu pertama terhadap pembangunan Terminal Tipe A kawasan Anak Aia tersebut.
Adanya terminal baru di Kota Padang ini memang sudah menjadi suatu keharusan. Selain itu mengingat Kota Padang ini merupakan kota penting yang merupakan ibukota Provinsi sekaligus menjadi tumpuan transportasi dari dan ke kota-kota lainnya.
Perlunya penataan transportasi yang lebih baik, tentunya pembangunan terminal ini menjadi program yang diunggulkan. Apalagi berbicara menyoal angkutan massal dimana hal itu sangat sejalan dengan visi misi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Melalui Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah III Provinsi Sumatera Barat Ariandi Ariyus,S.Sit,MM, saat wawancara eklusif dengan media ini. Panjang lebar memaparkan, dirinya menjamin pembangunan terminal Tipe A di Anak Aia diyakini akan berjalan lancar.
Bahkan ia menyampaikan bahwa kita tidak perlu khawatir, pembangunan terminal pasti lancar,” ucapnya.
Pembangunan terminal tipe A Anak Aia sudah direncanakan sejak lama, bahkan pada 2014 lalu lahannya sudah disiapkan. Namun karena perubahan regulasi pusat terkait terminal tipe A, pembangunannya sempat tertunda. Namun dengan upaya maksimal dirinya dalam melobi pemerintah pusat, Alhamdulillah dapat dilanjutkan kembali, sebut Ariandi.
“Visi misi Presiden adalah konektivitas, dan pembangunan terminal ini pasti merupakan satu realisasi dari visi misi itu. Pemko Padang sudah siapkan lahan seluas 4,5 hektare dan sudah diserahkan ke pusat 2,7 hektare pada 2016 agar segera dapat dibangunkan terminal tipe A karena dalam aturannya memang pusat yang bangun”, terang Ariandi.
Menurut Ariandi, terminal tipe A yang berlokasi di Anak Aia Kecamatan Koto Tangah ini dapat disinggungkan dengan jalur kereta api sehingga ada penyatuan dua mode.
“Jalur kereta api yang ada saat ini memang tidak berjarak jauh dari lokasi bakal terminal ini”, jelasnya.
Kota Padang dengan kota lainnya yang ada di Sumatera Barat diharapkan nantinya terminal ini terkoneksi dengan baik, sehingga keberadaan terminal di kabupaten/kota lainnya dapat saling bersinergi.
Dimulai sejak 9 Februari 2018, proses pembangunan rencananya akan dilaksanakan dalam dua tahun dengan total anggaran Rp. 72 miliar.
Pembangunan akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar Rp 7,5 miliar dan sisa Rp 64,5 miliar dari APBN 2019.
“Mudah-mudahan pembangunan terminal tersebut akan selesai dalam dua tahun kedepan, paling lama tiga tahun,” ujar Ariandi.
Sebelumnya Pemko Padang telah menyiapkan lahan seluas 4,5 hektare untuk membangun terminal tipe A. Dari luas lahan itu, Pemerintah Kota menyerahkan secara resmi 2,7 hektare untuk dibangun menjadi terminal. Sementara sisanya akan dibangun fasilitas pendukung, seperti tempat uji kendaraan (KIR) dan kawasan komersil. Terang Ariandi kembali menjelaskan.
Diperkiran terminal itu nantinya akan mampu melayani 500 unit angkutan kota dalam provinsi (AKDP) dan 150 unit angkutan kota antar provinsi (AKAP) yang melayani masyarakat Kota Padang umumnya Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Jambi hingga Palembang.
Untuk mendukung visi konektivitas, terminal yang dibangun dekat jalur kereta api dan Pasar Lubuk Buaya itu diharapkan dapat di integrasikan dengan dua pusat ekonomi tersebut.
“Terima kasih kepada Pak Menteri, Pak Dirjen dan seluruh jajaran yang telah mengobati kerinduan masyarakat Kota Padang dan Sumatera Barat akan kehadiran terminal tipe A itu,” tukasnya.
Dimata rekan-rekan kerja ataupun bawahannya, Ariandi dikenal sangat profesional, penuh dedikasi dan miliki loyalitas tinggi. Cara Ariandi dalam menciptakan suasana yang kondusif di lingkungan kantor cukup berhasil. Pesan yang sering disampaikannya kepada semua bawahannya yakni aturan harus ditegakkan dengan tetap menghadirkan suasana kondusif. Ungkap salah seorang bawahan Ariandi kepada media ini.
“Terkait pembangunan terminal yang sedang berjalan tersebut, Ariandi lah yang sangat gigih dalam melobi dan meyakinkan pemerintah pusat”, tutup ia. (Akmal)
Discussion about this post