Bandung, TI – Dalam mengembangkan Geopark Silokek, Institut Teknologi Bandung (ITB) siap bantu Pemerintah Kabupaten Sijunjung.
Pernyataan kesedian ITB tersebut dalam membantu pengembangan Geopark Silokek disampaikan kepala Pusat Perencanaan dan Pengembangan Kepariwisataan (P2PAR) ITB, Dr. Budi Brahmantyo yang mendampingi Rektor ITB, Prof.Kadarsah dalam acara penandatanganan MoU antara Pemkab Sijunjung dengan ITB di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di ruang Rapim Gedung A Rektorat ITB jalan Taman Sari Bandung, Jumat (9/3).
Bahkan, P2PAR ITB berencana akan menggelar Forum Grup Discussion (FGD). FPD itu diadakan untuk menggali kebutuhan-kebutuhan Kabupaten Sijunjung dalam pengembangan Geopark Silokek.
“FGD yang paling terdekat mungkin bisa jalan di triwulan dua, mulai bulan april, dan akan berlanjut terus, karena namanya wisata kan membina sumber daya manusia, bukan visi membangun terus selesai. Nah, biasanya kita lakukan program yang berkelanjutan,” pungkas Budi Brahmantyo seperti dilansir itb.ac.id.
Dirinya mengaku banyak nota kesepahaman yang mulai dilakukan dengan berbagai kabupaten/kota di tanah air. Berlatar belakang di bidang Geologi, Budi mengatakan pada dasarnya permasalahan daerah pada umumnya sama, “Bagaimana kita membina masyarakat di situ supaya paham tentang wisata secara umum, dan paham tentang geopark atau geowisata bagi daerah yang akan mengembangkannya,” ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Sijunjung, Yuswir Arifin memaparkan potensi alam, budaya dan sejarah yang dimiliki kabupaten berjuluk Ranah Lansek Manih.
Diantaranya, Geopark Silokek, perkampungan adat dan lokomotif uap.
““Kami berharap ITB dapat membantu Kabupaten Sijunjung melakukan pengkajian, sehingga memiliki konsep yang jelas untuk mengangkat kepariwisataan,” pungkasnya. **
Discussion about this post