Muka pucat disertai dengan wajah sedih, wanita inisial S (24 th), warga Simpang Kuala, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), mendatangi Polsek Delitua. Dia datang ke kantor polisi untuk melaporkan AT (26), yang tidak lain adalah suaminya sendiri yang telah menganiaya dirinya.
Informasi yang dapat dihimpun di kepolisian, korban nekat melaporkan suaminya karena tidak tahan terhadap perlakuan sang suami yang kerap kali melakukan penganiayaan terhadapnya. Padahal masalah yang dipersoalkannya hanya masalah sepele saja.
Menurut pengakuan korban, terakhir kali dia dianiaya suaminya pada 22 April 2016. Pagi itu, korban sedang mamasak di dapur. Sang suami pun kemudian membuat minum sendiri untuknya. Melihat itu, sang istri mengomel menegurnya.
Tidak berapa lama, perdebatan mereka memang mereda. Tapi kemudian memanas setelah korban ngobrol dengan tetangganya yang sudah duda. Saat itu, mereka sama-sama memasak karena kebetulan dapur mereka berdekatan. Ternyata perbincangan mereka itu didengar sang suami dari ruangan tamu.
“Padahal kami cuma mengobrol ringan saja, aku nanya sedang masak apa ke dia. Tapi suamiku langsung marah dan kemudian menganiayaku,” ujar S saat membuat laporan.
Setelah usai mendengar penjelasan korban, petugas kepolisian di Polsek Delitua pun menasehati korban, sebab tak ada luka berat yang dialaminya, dan menyarankan supaya masalah mereka diselesaikan secara kekeluargaan saja layaknya seorang suami kepada istrinya.
Catatan Redaksi: Cemburu berlebihan dapat merusak kepribadian, gunakan akal sehat menyikapi setiap permasalahan. Istri yang soleha tidak bakalan menghianati suaminya, namun bukan berarti suami boleh berbuat semaunya. (**)
Discussion about this post