Dharmasraya – Sejak visi dan misi Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan duet Wakil Bupati, Amrizal Dt. Rajo Medan, dijabarkan Walinagari Ampalu, Kecamatan Koto Salak, Syofyan S.Ag., kini nagari berpenduduk sekitar 2.696 jiwa penduduk itu dengan 7 pemerintahan kejorongan, kini maju pesat. Terlebih lagi, rampungnya pasar modern nagari kini sudah dimanfaatkan warga. Keberadaan pasar bernilai Rp3 miliar lebih tersebut, mampu menjadi bungo galeh nagari.
Ini sesuai dengan visi nagari yakni, menjadikan Nagari Ampalu mandiri, sejahtera yang ditopang oleh sektor pertanian, perkebunan dan perdagangan yang berlandaskan adat bersandi syarak, syarak bersandi kitabullah (ABS-SBK).
“Kemajuan nagari tak terlepas dari kepiawaian Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan bersama organisasi perangkat daerah (OPD),” sebut walinagari pilihan rakyat itu yang juga didampingi Sekretaris Nagari Gito Ade Saputra menjawab THE TARGET di kantornya belum lama ini.
Disebutkan, pasar modern nagari lokomotif ekonomi. Dukungan dan letak pasar di atas bangunan seluas 2 hektare dilengkapi fasilitas kenyamanan masyarakat. Areal parkir memadai serta tempat ibadah disediakan, guna memanjakan warga yang bertransaksi pasar pada hari Selasa, tiap pekannya.
“Pasar juga menyediakan kios, los dan tempat bagi pedagang. Bahkan, lebih dari ratusan pedagang ditampung dalam pasar kebanggaan ini. Insya Allah, geliat ekonomi tumbuh semakin baik,” papar Syofyan.
Ia mengemukakan, tidak saja masyarakat Nagari Ampalu yang memanfaatkan pasar modern, tapi warga dari nagari tetangga seperti Nagari Koto Salak, Koto Baru, Sungai Langkok, Pulau Mainan dan Nagari Padukuhan turut melakukan aktivitas pasar.
“Malah, dari provinsi tetangga pun ikut bertransaksi pasar,” sebutnya lagi.
Walinagari Syofyan memang mengandalkan pendapatan pasar sebagai salah satu sektor pendapatan asli nagari (PAN).
Di samping itu, potensi pertanian dan perkebunan serta perdagangan merupakan pemasok pendapatan nagari. Data menyebutkan, luas perkebunan 429 hektare dan luas areal pertanian sekitar 110,75 hektare.
“Potensi nagari itulah diharapkan mewujudkan misi nagari yaitu, meningkatkan fasilitas pelayanan dasar, pendidikan anak nagari, baik umum maupun agama formal dan non formal,” sambungnya seraya menambahkan misi lainnya adalah menjadikan nagari sebagai pusat ibukota kecamatan.
Untuk mencapai upaya misi, terutama sekali menyangkut pembangunan infrastruktur dasar, lanjut Syofyan, maka dana desa/nagari senilai Rp714 juta, diperuntukkan mengakomodir kebutuhan masyarakat.
“Tahun ini, dana desa/nagari dikonsentrasikan pada pembangunan pembukaan jalan di Jorong Pasar tembus Jorong Mekar Sari sepanjang 1,8 kilometer,” sela Gito Ade Saputra.
Kemudian, untuk pembangunan rigit beton difokuskan pada Jorong Pasar Baru dan Pintu Agung. Pembangunan drainase dilakukan di Jorong Pasar Lama, Jorong Mangkalang, Jorong Mekar Sari dan Jorong Dusun Baru.
“Pemanfaatan dana desa/nagari ini betul-betul dirasakan masyarakat. Alhamdulillah kami berterimakasih kepada pemerintahan, yang telah memperhatikan rakyat,” tukuknya mengakhiri.
The Target
Discussion about this post