“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya” (QS. An-NisaI)
Mengawali pemaparan dengan menegaskan tugas-tugas pemimpin dalam Islam, yaitu mengurusi persoalan rakyat, melindungi rakyat, dan menerapkan hukum Allah. Sebenarnya harapan masyarakat atas pemimpin mereka setidaknya ada tiga. Yang pertama, terpenuhinya kebutuhan hidup yaitu pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan dan keamanan. Kedua, Pemenuhan kebutuhan hidup tersebut dilakukan dengan benar sesuai aturan Allah SWT. Dan yang ketiga, adanya jaminan bagi masyarakat untuk bisa melaksanakan syariah Islam secara kaaffah.
Devi Sandra salah seorang alumni Pesantren Buya Hamka Sumbar asal Pekanbaru. Menyakini kalau H.Jufri Zubir bakal calon Walikota Pekanbaru, memiliki sosok kepemimpinan tiga poin dalam Islam yang dimaksud diatas.
“Bagi saya, Jufri Zubir merupakan sosok pemimpin yang cukup inspiratif. Dia mau mendengarkan dan memberikan solusi setiap keluh kesah banyak orang terutama muda mudi disekitarnya. Gayanya yang cukup kekinian, membuat banyak orang cukup salut terhadap perilakunya yang selalu membangun”. Jelas Devi
Lebih lanjut dikatakan. Sebelumnya Ia mengetahui banyak tentang Jufri Zubir dari salah seorang saudaranya yang sedang menyusun sebuah novel tentang perjalanan panjang Jufri Zubir. Mengacu dari situ, Devi mengetahui kesederhanaan Jufri dari fhoto yang ada dalam novel itu, begitu juga kisah panjang perjalanan bisnisnya. Baginya, Jufri Zubir adalah motifator yang bisa dijadikan sebagai motivasi bagi dirinya untuk berpacu menjadi pengusaha, setidaknya pengusaha kecil sukses. Ungkapnya percaya diri.
“Mudah-mudahan saja Jufri Zubir diberikan amanah oleh TUHAN, untuk menjabat sebagai Walikota Pekanbaru nantinya. Masyarakat luas, sangat antusias mendukung Jufri Zubir. Tutup Devi.
Tentunya, dinegara ini, dari golongan manapun masyarakatnya, pasti bakal bangga jika daerahnya dipimpin oleh seorang konglomerat atau pengusaha besar. Apalagi jika konglomerat itu adalah seorang sosok yang dermawan, taat beribadah dan tidak munafik.
Seperti yang kita tahu, Anggota DPR RI termuda se Indonesia adalah putra Minang yakni Adek Rizaldi. Sedangkan kepala daerah termuda se Indonesia adalah Bupati Dhamasraya yakni Sutan Riska Tuanku Kerajaan. Keberuntungan masyarakat Sumbar terhadap kedua tokoh ini, memang cukup membanggakan.
Kebanggaan masyarakat Sumbar ini, tampaknya bakal disusul oleh masyarakat Pekanbaru dengan versi yang berbeda. Namun Pekanbaru tampak lebih unggul. Karena salah seorang calon Pemimpin Kota Pekanbaru muncul seorang sosok konglomerat dermawan. Namanya memang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat luas. selain memiliki kekayaannya yang luar biasa, kredibilitas dan integritasnya layak memimpin Kota Pekanbaru.
Dengan memiliki mental intelektual dan akhlak yang bijak, menjadikan ia seorang figur yang ditunggu masyarakat luas, terlihat dari maraknya dukungan yang diberikan kepada Jufri Zubir.
Berdasarkan kelayakan pada aspek integritas yang baik, rekam jejak yang mengesankan, prestasi, mampu menginspirsi orang banyak. Begitulah adanya H.Jufri Zubir.
Sebelumnya Hamdi Muluk, pakar psikologi Universitas Indonesia (UI) pernah menegaskan, kalangan konglomerat perlu diminta dan didorong untuk tampil dalam kontestasi pemilihan pemimpin.
Untuk diketahui, bahwa yang tampil sebagai penggagas gerakan itu, “saatnya dipimpin konglomerat”, yaitu Sholahuddin Wahid, Komaruddin Hidayat, Ikrar Nusa Bhakti, Jusuf Wanandi, dan Hamdi Muluk.
Terlepas dari gagasan para Tokoh Nasional ini, masyarakat Kota Pekanbaru telah menjawabnya. Yakni, dengan tampilnya H.Jufri Zubir sebagai bakal calon Wakota Pekanbaru.
Salah seorang pedagang di pasar Jodoh Batam, yang akrab disapa Dicki (32 th) asal Panam, Pekanbaru, ketika ia pulang kampung menuturkan kepada media ini. Ia pernah bertemu dengan H.Jufri Zubir di Mesjid Raya Batam, Kala itu ia (Dicki) mau sholat Ashar, begitu selesai sholat. Ia pun keluar mesjid, ketika sedang memasangkan tali sepatunya. Ternyata Jufri Zubir sedang berlaku sama disebelahnya. Saat dirinya mau menyapa, namun Jufri lebih dulu menegurnya. Tutur Dicki.
“Singkat cerita, H.Jufri Zubir mengajak saya makan disebuah restaurant tidak jauh dari mesjid tersebut. Orangnya sangat ramah, ia bercerita banyak kepada saya dan juga memotifasi saya bagaimana cara yang diridhoi Tuhan menjadi pedagang sukses. Sebelumnya, saya tidak tahu kalau yang mengajak makan itu adalah seorang konglomerat Pekanbaru. Saya baru mengetahuinya dua hari setelah pertemuan tersebut, itupun dari teman saya, saat saya memperlihatkan 5 buah fhoto di HP saya dengan H.Jufri Zubir yang sempat saya dokumentasikan di restaurant itu” jelas Dicki mengisahkan. (Akmal).
Discussion about this post