Sumbar, TI – Diawali dengan prosesi Mamancang Galangang oleh Tuo Silek, ditutup dengan pagelaran tari Marentak Ranah Minangkabau karya koreografer Ery Mefri, pembukaan Silek Art Festival (SAF) berlangsung khidmat dan meriah.
Pembukaan FAS, bahagian dari Indonesiana Flatform yang dilaksanakan di 15 Provinsi di Indonesia di Taman Budaya Sumbar, Padang, Jum’at (7/9) malam itu juga ditampilkan pertunjungan silat dari berbagai aliran dan seni tari yang bertolak dari gerakan silat oleh pesilat dari kota Bukittinggi, Kab. Sijunjung, Dharmasraya, Kab. Padang Pariaman dan Perguruan Silat Harimau dari Jakarta.
Dalam kata sambutannya pada peresmian SAF, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, Silek (silat-red) merupakan karakter kepribadian orang Minang dalam menjaga harga diri, martabat untuk bertahan menjalani kehidupan. Silek juga syarat dengan keimanan Ketuhanan, yang setiap gerak memiliki filosofi kekuatan alam mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Hadir dalam pembukaan tersebut, Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Ilmar Farid, P.hd, Sesditjen Kebudayaan, Forkopimda, Walikota Padang, Wawako Solok Reinier, Plt Sekda Nasir Ahmad, Kadis Kebudayaan Dra. Gemala Ranti, MSi, Kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumbar, tuo-tuo silek se Sumatera Barat.
Lebih lanjut Gubernur Irwan Prayitno menyampaikan, Silek Arts Festival 2018 dengan slogan “Panjapuik Piutang Lamo”, adalah upaya menjemput kembali aset-aset budaya dan silek yang ada setiap nagari dimasing-masing daerah karena selama ini belum terpedulikan untuk dikembangkan dan dilestarikan.
“Gerak dan dinamika pemainan silek yang diciptakan oleh orang-orang tua kita dimasa lalu syarat dengan filosofi tinggi ini merupakan budaya karakter orang minang sejak dahulunya,” kata Irwan Prayitno.
Menurut gubernur, ada banyak ragam, pesona yang berbeda-beda dari masing-masing sasaran silek. Ini adalah asset intelektual yang mesti kita lestarikan kembali bagi generasi muda Sumatera Barat sebagai bahagian dari pendidikan berkarakter bagi generasi muda. Sopan santun, tahu jo garak jo garik, ketulusan budi, keimanan dan hormat saling menghargai menjadi sikap prilaku bagi orang minang dimanapun berada baik di rantau dan di ranah.
Irwan Prayitno juga menyampaikan kebanggaan hari ini, Olahraga Silat telah memberikan kontribusi emas terbanyak Indonesian di Asian Games lalu salah satu bukti, budaya ini bahagian dari prestasi dan kebanggan bangsa ini. Selain itu silat juga telah masuk Box Office perfilman dunia, siberbagai negara maju. Silat bukan lagi aset yang tersimpan di Sumbar – Indonesia saja tetapi telah menjadi salah satu budaya dunia.
“Dalam Silek Arts Festival 2018 yang akan ditutup pada tanggal 30 November nanti, akan menampilkan berbagai macam silek dan budaya Sumatera Barat lainnya di 8 daerah kabupaten kota. Moga – moga ini menjadi momentum kita untuk kembali bangkit melestarikan silek bagi kalangan generasi muda dimasa-masa mendatang,” harap Irwan Prayitno.
Direktur Jendral Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Ilmar Farid dalam kesempatan itu menyampaikan, kegiatan Silek Arts Festival 2018 bahagian dari kegiatan platform kebudayan Indonesiana 2018. Di Sumatera Barat budaya tradisi Silek menjadi sesuatu cukup menarik dan telah menjadi jati diri masyarakat daerah ini.
“Kita bangga pada saat Asian Games 2018, cabang olahraga silat Indonesia menyumbang emas terbanyak 14 medali emas dari 15 pertandingan yang ada. Dan awalnya olahraga silat baru masuk kegiatan Sea Games, kini sudah masuk Asian Games dan dihadap nanti juga masuk cabang pada kegaiatan Olimpiade.
SAF 2018 merupakan satu-satu kegiatan kebudayaan Indonesiana 2018 terlama dibandingankan daerah lain dengan beda spesifik, yakni selama 3 bulan. Sukses Silek Arts Festival 2018, kita lestarian aset budaya bangsa sebagai karakter kekuatan anak bangsa dalam memajukan, menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya.
Pada rangkaian kegiatan SAF 2018 juga dilaksanakan pameran seni rupa Sumatera Barat dan pagelaran seni tari dan pencak silat, Seminar Silek, pertunjukan teather berbau silek serta juga aktrasi silek itu sendiri dari berbagai daerah.
Delapan kabupaten kota yang terlibat aktif, Padang, Bukittinggi, Padang Panjang, Payakumbuh, Sawahlunto dan kabupaten, Sijunjung, Solok dan Padang Pariaman. Pelaksaan SAF 2018, dari tanggal 3 September – 10 November 2018. **
Rhian/Zardi
Discussion about this post