Sumbar, TI – Minang Mart saat diluncurkan Gubernur Sumbar di akhir tahun 2016 merupakan salah satu alternatif untuk memangkas harga distribusi yang panjang. Namun hingga saat ini, sejumlah gerai Minang Mart malah ada yang tutup dan beralih nama.
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Irwan Prayitno menuturkan, untuk kebijakan mendirikan Minang Mart sangat bagus, dan juga salah satu upaya untuk merangkul masyarakat melalui usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“UMKM diberdayakan, Minang Mart berbeda dengan swalayan lainnya,” ujar Irwan usai menghadiri evaluasi kinerja UPTD di Kantor Bakeuda Sumbar, Rabu (9/1/2019).
Terkait dengan tutupnya beberapa gerai Minang Mart di Kota Padang, Irwan mengungkapkan ia tidak memiliki kapasitas untuk menjawabnya. “Saya bukan bukan komisaris dan juga bukan pengusaha, lebih baik pihak yang berkompeten untuk lebih pasnya,” sebut Irwan.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, terkait dana, APBD Sumbar tidak ada digunakan untuk Minang Mart namun begitu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ada yang terlibat.
“Minang Mart itu kan investor dan BUMD, kalau tidak salah BUMD PT Grafika Jaya Sumbar, jadi tidak ada APBD diperuntukkan untuk itu. Begitu juga masalah-masalah yang terjadi itu lebih kepada management lebih baik tanya mereka” sebutnya.
Sebelumnya, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indinesia (HIPMI) Sumbar, Iqra Chissa, juga menanggapi adanya sejumlah gerai Minang Mart yang telah beralih nama. Menurutnya, persoalan ini terjadi lantaran kurangnya inovasi dan promosi oleh pihak management.
“Kurangnya gebrakan dan promosi menjadi salah satu penyebab tutupnya sejumlah gerai Minang Mart di Sumbar,” ujarnya.**
Discussion about this post