Jakarta – 4 orang penipu yang bermarkas di Cianjur, Jawa Barat. Masing-masing berinisial YS (32), ECP (35), SH (35), dan RD (43). Telah ditetapkan Kepolisian Resort Jakarta Selatan sebagai tersangka, para pelaku ini menipu korbannya melalui via selular.
Kepala Polres Jakarta Selatan Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat mengatakan, empat pelaku ini mengaku sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Gubernur Bank Indonesia. “Korban mereka ialah para kepala sekolah, aksi mereka telang berlangsung sejak 2008 hingga 2016,” kata Wahyu di kantornya.
Dikatakan Wahyu, selama 8 tahun para pelaku diperkirakan menipu guru di 170 sekolah, mulai taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas.
“Korban-korban ini sudah kami konfirmasi dan mereka membenarkannya,” tutur Wahyu, kepada wartawan.
Sejauh ini, polisi baru menghubungi 20 sekolah. Namun, dari buku telepon alias yellow pages yang disita, pelaku menandai nomor telepon sekolah yang sudah dihubungi dan sudah mengirim uang. Sekolah itu tersebar di beberapa kabupaten di Indonesia.
Modus yang dilakukan, yakni kepada korban dikatakan bahwa sekolahnya mendapatkan bantuan dana sosial. Namun, agar pencairannya lancar, sekolah harus menyerahkan sejumlah uang.
“Kalau kepala sekolah tidak percaya, pelaku memberikan nomor telepon Gubernur BI (palsu). ‘Silahkan telpon ke Gubernur BI’,” ujar Wahyu, menirukan tersangka
Peralatan yang dipergunakan pelaku, antara lain telepon genggam, buku nomor telepon alias yellow pages, laptop, dan modem. Laptop dan modem berfungsi ketika pelaku hendak menyusun narasi percakapan di telepon.
Dikatakan Wahyu, kasus ini terungkap setelah polisi mendapat laporan dari Sekolah Dasar Negeri 04 Selong, Kebayoran Baru. Karena sudah tertipu Rp 42,2 juta.
Ternyata empat pelaku ini, mulai menipu banyak sekolah semenjak tahun 2008. Dengan hasil mencapai hingga Rp 2 miliar rupiah. Uang dari korban dikirim ke rekening dengan identitas palsu. “Ketika dapat transferan, uang diambil dan buku rekening langsung dimusnahkan,” terang Wahyu.
Catatan Redaksi: Trik licik yang dimainkan penipu untuk menipu targetnya, memang semakin profesional. Meskipun sasarannya itu seorang guru, aparat ataupun pejabat, bukanlah penghalang bagi para penipu dalam melakukan aksinya. Bagi yang tidak hati-hati, tentu bakal masuk perangkap mereka. Mudah percaya, disitulah penipu memangsa anda.
Discussion about this post