Jatim, TI – Semua orang tentulah berketergantungan mutlak setiap orang. Namun, sangat disayangkan jika masyarakat tinggal di bumi Indonesia yang dikerumi sumber mata air, justru sampai kekurangan air bersih.
Tampaknya memang itulah yang dialami oleh masyarakat di desa Segaran dan sekitarnya. Masyarakat nan mayoritas berprofesi sebagai peternak dan petani merasa kecewa dengan keadaan aliran PDAM yang tidak lancar. Mereka sangat membutuhkan terhadap air bersih untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang terletak di sekitar Desa Sagaran Kecamatan Tiris sering macet. Sejak 4 bulan terakhir PDAM yang mengalir di beberapa titik seperti Ranuagung, Jangkang dan wilayah sekitarnya itu tidak lancar.
Meski pun demikian, masyarakat tetap harus membayar iuran bulanan kepada PDAM dengan harga yang mahal.
“Meski sudah terkena iuran tapi tetap Air dari PDAM mengalir tidak lancar,” ungkap salah satu warga desa Ranuagung, Sutina (25) saat diminta keterangan Kabardaerah, Kamis (7/12/2017).
Selain itu, warga sekitar Tiris dikenai iuran yang terkadang naik turun dari Rp. 70.000,- sampai dengan Rp. 150.000,- per bulan. “Kadang paling besar 150 ribu per bulan,” katanya.
Sedihnya untuk tetap memenuhi kebutuhan air bersih, mereka terpaksa harus menelurusi jalan terjal dengan jalan kaki mencari air bersih. “Jika seperti itu biasanya warga sini mengambil air dari bawah danau Ranuagung,” lanjut Sutina.
Keadaan serupa juga dibenarkan oleh salah satu warga desa Jengkang Kecamatan Tiris. Ia juga merasa resah atas krisisnya air bersih yang disalurkan PDAM setempat. “Kadheng ngaler kadheng enjek (kadang mengalir kadang tidak, red.),” ujar Wireles, warga desa Jengkang yang pada saat itu ditemui saat mengambil air di bawah Danau Ranuagung.
(Day/Ais)
Discussion about this post