Amerika. TI – Sudah sekitar lima bulan sejak Khan pertama kali mendapat perhatian nasional saat mengkritik kebijakan kampanye Donald Trump di Konvensi Nasional Partai Demokrat. Pada saat masa kampaye presiden AS, Khan menjadi tokoh kunci karena menentang kebijakan Trump dan mendukung Hillary Clinton.
Namun, karena Trump telah terpilih menjadi presiden AS, maka Khan saat ini berupaya untuk memotivasi pemuda Muslim. “Jangan pernah merasa takut dan kecewa,” ujar Khan saat berbicara di depan mahasiswa dan kaum muda pada konferensi tahunan Muslim Public Affairs Council di Southern California.
Selama satu jam pidatonya, Khan mengakui, adanya kecemasan komunitas Muslim atas beberapa retorika kampanye Trump. Termasuk rencana Trump untuk melarang umat Islam memasuki AS dan menghentikan program pengungsi Suriah. Dia juga menunjukkan, laporan terbaru dari kasus kejahatan kebencian anti-Muslim yang terjadi di seluruh negeri.
Khan meyakinkan,peserta konfrensinya, bahwa Muslim Amerika bukan satu-satunya yang merasa diperlakukan secara tidak adil saat ini. Dikatakan Khan, tidak akan ada yang mengambil hak-hak Muslim AS. Untuk itu, pentingnya bagi Muslim Amerika untuk memainkan peran yang lebih aktif dalam proses politik.
Khan yang berusia 65 tahun adalah seorang imigran Pakistan dan ayah dari seorang tentara Muslim Amerika yang tewas di Irak 12 tahun lalu. Pada saat kampanye AS, Khan sering menceritakan kisah anaknya sehingga kisahnya menjadi insipirasi banyak orang. Selain menjadi pembicara , Khan juga berprofesi sebagai pengacara.
Discussion about this post