Kediri, targetindo.com – Pembahasan komitmen dalam kesepakatan dan kesepahaman untuk pengalokasian pupuk bersubsidi ,mulai dilakukan seluruh poktan (kelompok tani) se-Kecamatan Pagu, sebagaimana dilakukan saat penyusunan RDKK ini. Danramil Pagu, Kapten Inf Tafsir, Camat Pagu, Teguh Kuncahyo, Mantri Pertanian Kecamatan Pagu, M.Yusron dan BPP Pertanian Kecamatan Pagu, Sutikno, ambil bagian dalam penyusunan RDKK yang berlangsung di Balai Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, sabtu (11/03/2017)
“Koramil (Pagu) berada dalam posisi mengawasi segala alokasi pupuk subsidi yang dikucurkan Pemerintah melalui distributor hingga jatuh ketangan petani, bukan mengendalikan, sekali lagi bukan mengendalikan. Kita (Koramil Pagu) mengawasi agar tidak terjadi penyimpangan atau penyalahgunaan subsidi yang bersumber dari APBN dan APBN itu sendiri berasal dari rakyat,” tegas Kapten Inf Tafsir.
Lanjutnya, salah satu dasar keikutsertaan TNI berada di setiap kegiatan terkait pertanian, tidak terlepas dari komitmen yang tertuang dalam MoU antara KASAD dengan Menteri Pertanian RI. Untuk itu ,semua pihak yang berkaitan dalam sektor pertanian, agar tidak segan-segan bekerjasama dengan TNI, khususnya Koramil 19/Pagu.
Sutikno dalam penjelasan, kombinasi antara Babinsa dengan PPL Pertanian di lapangan sudah berjalan dengan baik, baik pengawasan pupuk subsidi maupun bantuan hibah lainnya dari Pemerintah, seperti obat-obatan, benih hingga alsintan (alat mesin pertanian). Pihaknya sendiri sudah mewanti-wanti kepada seluruh PPL Pertanian se-Kecamatan Pagu, untuk transparansi masalah pengalokasian pupuk subsidi ,dan data tersebut merupakan kesepakatan dari seluruh poktan yang ada di Kecamatan Pagu.
M.Yusron juga memberi keterangan, pengalokasian pupuk subsidi yang tertuang dalam perencanaan tahun 2018 mendatang merupakan bagian dari hasil evaluasi perencanaan tahun 2017 dan pengalokasian tahun 2016 lalu. Jenis pupuk subsidi yang sudah masuk dalam RDKK ini, sudah disesuaikan dengan luas lahan yang ada di masing-masing desa dan kecenderungan produktifitas masing-masing komoditi. (Pendim 0809)
Discussion about this post