Pariaman, TI – Ucapan tidak sepantasnya keluar lagi dari mulut Dwi Prasetyo Kakanwil Kemenkumham Sumbar ketika melakukan klarifikasi atas jawabannya pada wartawan ketika diwawancara sesi pertama usai Sidak di Lapas Karan Aur, Pariaman, Senin malam (23/7).
Wawancara cegat sesi ke dua dengan wartawan dilakukan didepan pintu masuk Lapas Karan Aur Pariaman.
Wartawan Minangkabaunews: Pak mau minta penjelasan lagi terkait over kapasitasnya Lapas Karan Aur, apakah ada rencana pemindahan ke tempat lain?
Dwi Prasetyo: “Enggak ada”.
Wartawan: “Jadi, dalam artian seluruh Lapas di Sumbar semuanya penuh?”
Dwi Prasetyo: “Iya.. Semuanya penuh, mau dipindahkan kemana?”
Dengan nada tinggi ia mengulas, jika dipindahkan ke tempat lain kondisinya juga sama. “Kalau Anda punya pemikiran tolong sampaikan ke saya, sebaiknya Napi yang lebih, mau dikemanakan,” ucapnya.
Salah seorang awak media dari LKBN Antara kembali bertanya terkait jawaban sinisnya pada sesi wawancara pertama “Dipindahkan ke rumah mu mau” (red).
Wartawan: Mengklarifikasi jawaban bapak tadi, apakah over kapasitas bisa dipindahkan ke tempat lain, tapi Bapak menjawab “kalau dipindahkan ke rumah mu bagaimana?”.
“Maksudnya seperti apa pak, kami masih kurang paham dengan kalimat seperti itu,” tanya wartawan.
Jawaban Dwi Prasetyo: “Iya kalau kamu menyediakan tempat menahan saya pindahkan ke situ”.
“Enggak ada pemindahan tempatnya sudah tidak ada lagi, tempat lain juga sudah penuh,” ulasnya.
Disaat wartawan menanyakan apakah Kakannwil Kemenkumham Sumbar sudah ada melakukan komunikasi dengan pihak Kementrian Hukum dan Ham terkait over kapasitasnya Lapas yang ada di Sumbar, ia menjawab bahwa itu adalah persoalan bersama.
“Itu bukan masalah menteri saja, tapi masalah kita semua. Karena over kapasitas sebetulnya tidak masalah asal semuanya bisa tertib,” cetus Dwi.
Jadi jangan dimasalahkan lagi over kapasitas ulasnya, karena dari semua Lapas di indonesia ini sudah penuh.
“Dari kapasitas nya 200.000 secara keseluruhan sekarang sudah mencapai 400.000. Kalau bisa saya ceburkan ke laut, saya ceburkan ke laut,” pungkas Dwi Prasetyo.
Pada kesempatan yang sama usai wawancara dengan Kakanwil Kemenkumham Sumbar, Kepala Lapas Karan Aur Pariaman Pudjiono Gunawan menyampaikan permintaan maaf atas ucapan dan sikap pimpinannya Dwi Prasetyo kepada wartawan.
Terpisah Ketua PWI Pariaman Ikhlas Bakri mengecam ucapan dan sikap Kakanwil Kemenkumham Sumbar yang terkesan tidak menghargai profesi wartawan.
“tidak sepantasnya Dwi Prasetyo mengeluarkan kata dan ucapan yang tidak pada tempatnya, karena kapasitasnya dalam Sidak merupakan seorang Kakanwil Kemenkumham Sumbar,” ucap Ikhlas Bakri melalui Hp saat dihubungi, Selasa siang (24/7).
Namun ia memberikan apresiasi pada Kepala Lapas Pariaman yang meminta maaf atas nama pimpinannya itu.
“Kita mengapresiasi jiwa ksatria Pujiono Gunawan yang telah meminta maaf atas ucapan dan sikap Kakanwil Kemenkumham Sumbar, meskipun bukan yang bersangkutan menyampaikan langsung permintaan maaf,” pungkas Ikhlas.
minangkabaunews.com
Discussion about this post