Jakarta, targetindo.com – Kasus korupsi megaproyek e-KTP ikut menyeret sejumlah nama besar. Tak terkecuali soal adanya nama Setya Novanto yang disebut ikut dalam permasalahan bernilai triliunan rupiah itu.
Peneliti Formappi Lucius Karus menyebutkan jika nantinya ada nama Setnov maka akan membawa kerugian bagi PartaI Golkar. Hal tersebut lantaran ia memang berada di bawah naungan partai berlambang pohon beringin itu.
Lucius mengatakan jika Golkar memang memelihara seluruh kadernya baik bersih ataupun kotor. Dan hal tersebut akan menjadi resiko yang akan ditanggung oleh partai.
Bahkan pragmatisme parpol juga disebut telah ditunjukkan oleh partai. Sehingga siapa yang memiliki banyak harta bisa duduk di jabatan tinggi dari partai tersebut.
Sementara untuk Setya Novanto menurut Lucius dianggap merugikan partai. Lalu apa yang membuat hal tersebut bisa terjadi begini pernyataan yang diberikan oleh Lucius.
Peneliti mengatakan jika Partai Golkar dianggap tak memiliki daya ataupun kekuatan. Hal tersebut lantaran dana dari Setnov yang membuat adanya kekuatan di tubuh partai.
Sehingga parpor memilih adanya jalan pragmantis agar tetap memiliki kekuatan. Dan menetapkan Setnov dengan berbagai masalah yang dimiliki meski ujungnya nanti Golkar akan terseok-seok.
Lucius mengatakan jika resiko yang akan didapatkan adalah suara yang turun sehingga tak mendapatkan banyak kepercayaan. Namun Setnov tetap memiliki partai dan menjadikan dirinya sebagai pemimpin.
Karena berbagai masalah yang dihadapi Lucius mengatakan jika Setnov dianggap tak lagi cocok untuk dipertahankan. Namun hal tersebut akan sulit untuk dilakukan oleh partai yang disokong berbagai kekuatan.
Salah satunya adalah kekuatan dana yang memang didapatkan oleh partai. Sementara itu kekuasaan Partai Golkar juga tak ditentukan berdasarkan dengan integritas yang dimiliki.
Kasus e-KTP sendiri saat ini sedang memasuki tahap persidangan dari kedua tersangkanya. Dan pemanggilan sejumlah saksi akan dilakukan oleh pihak KPK untuk menguak kasus ini.
Sementara Setya Novanto sendiri juga sempat memberikan komentar mengenai kasus yang merugikan negara itu. Pendapat terkait sejumlah nama di DPR yang ikut terseret.
Discussion about this post