Padang, TI – Komisi I DPRD Kota Cilegon mendatangi DPRD Kota Padang, dalam rangka diskusi terkait Pendapatan Asli Daerah (PAD), Kamis. Dengan kunjungan ke DPRD Padang tentu bisa dilihat perbandingannya serta diharmonisasikan nanti di Cilegon,” kata Ketua Komisi I DPRD Kota Cilegon, Abdul Goffar di Padang.
Abdul Goffar menyampaikan PAD yang dihasilkan Kota Cilegon ialah sebesar Rp600 miliar dengan APBD sebesar Rp1,7 Triliun. PAD tersebut diperoleh dari Penerangan Jalan Umum (PJU), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Apalagi di Cilegon banyak industri,” jelasnya.
Menurut Abdul Goffar , pemerintah pusat sudah menganggap Kota Cilegon bisa mengurus daerahnya sendiri sehingga dana bantuan dari pusat sangat kecil dan berdampak pada APBD kecil pula. Komisi I DPRD Kota Cilegon mngetahui APBD Padang mencapai Rp2,4 triliun dengan PAD sebesar Rp400 miliar. Ini bisa jadi masukan untuk Cilegon,” ujarnya lagi.
Komisi I DPRD Kota Cilegon menilai yang menarik di Kota Padang ialah terkait pajak perparkiran serta pajak retribusi pemakaman Tionghoa. Keduanya belum diterapkan di Kota Cilegon.
Perbedaan Kota Cilegon dengan Kota Padang ialah terkait industri. Di Cilegon terdapat banyak industri, sementara di Padang hanya ada Semen Padang, namun dapat mencapai PAD yang besar.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Padang, Wahyu Iramana Putra menyampaikan kiat Padang dalam meningkatkan PAD ialah menjalin hubungan baik dengan mitra kerja yakni Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Wahyu mengatakan bahwa DPRD Kota Padang mengevaluasi kerja tiap SKPD sekali dalam tiga bulan. (**)
Discussion about this post