Sijunjung, TI – Melirik dunia pendidikan Sijunjung yang terus alami kemajuan, semenjak Dinas Pendidikan Kabupaten Sijunjung dibawah Lacuik Tangan Ramler, SH,MM, memang cukup dirasakan masyarakat luas (orangtua murid/pelajar) se Kab. Sijunjung. Baik tingkat SD, SMP maupun SMA/SMK. Begitu juga dalam peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) baik pendidikan formal maupun Non Formal, sangat dirasakan masyarakat luas.
Berkat keprofesionalan dan kerja kerasnya, Kepala Dinas Pendidikan, Ramler SH,MM dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Selang berganti, terus ditunjukannya di Kabupaten Sijunjung.
Salah satunya ia (Ramler) buktikan melalui program pengembangan peningkatan kompetensi tingkat pemahaman, ketrampilan dan profesionalisme Tutor Pendidikan keaksaraan tahun 2018 di Sijunjung. Dengan melakukan pelatihan tutor yang dibuka di Aula Dinas Pendidikan, beberapa hari lalu.
Pada program tersebut, Ramler dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan itu merupakan bentuk komitmen terhadap pentingnya peningkatan Sumber Daya Manusia ( SDM ), baik pendidikan formal maupun dijalur Pendidikan Non Formal.
“Sebagai bentuk komitmen kita dalam kurun waktu lima tahun terakhir di Kabupaten Sijunjung, telah dituntaskan lebih kurang 5.920 orang penduduk buta aksara. Artinya terjadi kenaikan angka melek huruf dari 94,78% tahun 2012 lalu menjadi 99,40% diakhir tahun 2017. Sehingga menjadikan Sijunjung di tahun 2013 dan tahun 2014 lalu berturut-turut, menerima anugrah aksara tingkat Pratama dan Madya dari Kemendikbud RI nan diterima langsung oleh Bupati Yuswir Arifin”, ujar Ramler.
Dari hasil pantauan media ini, pelatihan tersebut penting dilaksanakan agar dapat memudahkan para tutor dalam mengajar pendidikan keaksaraan. Ujar salah seorang peserta.
“Komitmen ini diharapkan mampu memberdayakan dan memberikan motivasi, agar penyandang penduduk buta aksara dapat membaca, menulis, berhitung serta punya ketrampilan yang pada akhirnya akan berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan terhadap diri mereka sendiri” terang Ramler kepada awak media.
Para tutor harus menerapkan pola pembelajaran seperti di lembaga PAUD, dengan pembelajaran yang menyenangkan, menerapkan metoda pendidikan orang dewasa dan penuh kesabaran. Sebab, tidaklah mudah merangkul dan mengajar orang dewasa yang buta aksara, kata Ramler dikesempatan itu.
Pada program itu, terlihat para peserta pelatihan tersebut di ikuti sebanyak 30 orang yakni dari unsur tutor Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Kegiatan berlangsung selama tiga hari yaitu dari tanggal 11-13 Oktober 2018 dengan materi pelatihan Kebijakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam pendidikan Non Formal, Identifikasi kebutuhan Belajar, Standar Kompetensi Keaksaraan, penyusunan bahan ajar, metoda pembelajaran KF , Evaluasi Pembelajaran dan manajemen Pembelajaran dengan narasumber terdiri dari Kepala Bidang PAUD dan PNF, serta narasumber luar daerah dari Forum PKBM dan Forum Tutor Provinsi Sumatera Barat yang sudah meraih prestasi di Tingkat Nasional.
Selain itu, pada bulan Juli lalu, Ramler, SH, MM dengan kegigihannya juga menekankan sekaligus memotivasi setiap kepala keluarga agar berperan penting dalam meningkatkan pendidikan terhadap anak. Hal itu disampaikan Ramler pada acara bimbingan teknis Pendidikan Keluarga di Wisma Keluarga.
Bimtek yang dilaksanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung bekerjasama dengan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Ditjend, PAUD dan Dikmas Kemendikbud RI, dengan menghadirkan fasilitator dan narasumber dari pusat dan daerah.
Bagi Ramler, perkembangan anak akan sangat dipengaruhi oleh pola pengasuhan yang diterapkan didalam lingkungan keluarga.
Berbagai tantangan dalam pendidikan anak di era globalisasi membutuhkan kemitraan antara keluarga, satuan pendidikan atau lembaga pendidikan dan masyarakat. Diharapkan kemitraan itu dapat menjadi salah satu langkah dalam mendukung perkembangan anak secara optimal.
Untuk mencapai itu, semua dan sekaligus terbangun budaya prestasi peserta didik. Dibutuhkan pendidikan yang aman, nyaman dan menyenangkan dengan membangun ekosistim Tri Pusat Pendidikan antara keluarga, satuan pendidikan dan masyarakat.
“Diharapkan peserta dapat di implementasikan ke ikutsertaan keluarga dalam penyelenggaraan pendidikan, dan kepada penilik. Selanjutnya, pengawas hendaknya dapat selalu memberikan pendampingan dan pengawasan terhadap satuan pendidikan dalam penyelenggaraan di tingkat sekolah. Begitu pula komite sekolah, juga sangat dibutuhkan,” katanya.
Pentingnya keterlibatan para orang tua dalam pendidikan anak, agar hasil belajar anak berjalan secara optimal melalui komunikasi yang lebih baik, sangatlah diharapkan. Ramler juga berharapan agar orang tua turut berpartisipasi dalammemonitor kegiatan anak-anak mereka di sekolah, tanpa sepenuhnya menyerahkan tanggung jawab itu kepada guru saja, tukas Ramler.
Salah satu keberhasilan dunia pendidikan Sijunjung yang telah dicapai di tingkat SD adalah, sebanyak enam peserta lomba Olimpiade Sains Nasional (OSN) Sekolah Dasar (SD) tahun 2018 mampu menuju lomba OSN SD Tingkat Propinsi Sumatera Barat. Yang waktu itu, secara resmi dilepas oleh Ramler, SH, MM di halaman kantor Dinas Pendidikan Sijunjung.
Ke-enam siswa asal Sijunjung mengikuti OSN tingkat Sumbar itu. Antara lain, Shevvilla Patrisia asal SDN 17 Sijunjung, Andara Altha Vanisa asal SDN 04 Mundam Sakti dan Aldiyah Syah Putra asal SDN 11 Tanjung Gadang itu mengikuti cabang lombang Matematika. Sedangkan Faaza Alrysa asal SD IT Kail, Zulia Putri Fahzein SD IUT Padang Sibusuk, dan Nazzara Hayma Davitri asal SDN 1 Palangki, mereka ini mengikuti cabang lomba IPA.
Kontingen Sijunjung tersebut bertolak ke Padang di Rocky Plaza Hotel Padang. Dimana kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, yakni Selasa-Rabu (3-4/4/2018). Artinya, utusan OSN Sijunjung telah membawa nama baik Sijunjung. Ucap Kadis Pendidikan Sijunjung, Ramler saat wawancara ekslusifnya dengan media ini di ruang kerjanya. (RED).
Discussion about this post