PADANG, TI — Pelaksanaan parkir meter di Kota Padang kian terlihat galau. Belum sudah persoalan juru parkir liar, sekarang ini alat parkir meter yang terletak di Jalan Niaga dibongkar oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Padang.
Pembongkaran ini dilakukan terkait program kerja Dinas PU tahun 2016 yang memang melakukan perbaikan drainase di kawasan jalan Niaga.
Dari hasil pantauan sementara, perbaikan drainase dilakukan di depan Tempat Hiburan Julliet sampai depan Polsek Padang Selatan. Sepanjang jalan tersebut, drainase sudah dikeruk dengan alat berat. Sementara keberadaan alat parkir meter berdiri ditengah lubang kerukan.
Saparuddin, seorang warga setempat menuturkan, pengerukan drainase mulai dilakukan sejak Kamis kemaren, (19/10) pagi. Beberapa alat parkir meter seperti alat sensor kartu, papan pengumuman parkir meter dibongkar oleh pekerja dan diletakkan di pinggir jalan.
“Pekerjaan pengerukan drainase sudah dilakukan. Sedangkan alat untuk parkir digital dibongkar dan dipindahkan oleh para pekerja dan diletakkan di pinggir jalan,” tutur Sapar.
Terpisah, Kepala Cabang PT MATA, Hardian mengaku kecewa dengan pembongkaran alat parkir meter di Jalan Niaga ini. Pasalnya, pengerjaan drainase dan pembongkaran alat tersebut tidak dikoordinasikan terlebih dahulu kepada pihaknya. Dalam pembongkaran tersebut, alat-alat yang digunakan untuk parkir meter dibiarkan saja tergeletak di pinggir jalan tanpa pengawasan.
“Saya kaget saat mengetahui ada pengerukan drainase. Tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu dari Dishub dan Dinas PU. Bahkan alat kami juga diletakkan di pinggir jalan tanpa adanya pengawasan. Di hari kedua pengerjaan itu, barulah kami mengetahuinya dan alat-alat parker meter ini langsung kami amankan,” kata Hardian kepada awak media.
Ia juga mengatakan dalam pengerjaan drainase ini, pihaknya merasa dirugikan. Karena, sebelum alat parkir mater dipasang tidak ada pemberitahuan terkait pekerjaan pengerukan drainase terlebih dahulu dari Pemko Padang.
“Apabila Pemko Padang memberitahukannya dari awal akan pekerjaan pengerukan drainase, mungkin akan kami tunda dulu pemasangan alat kami tersebut di Jalan Niaga. Sekarang dengan adanya pengerukan, otomatis alat kami di bongkar dan kelangsungan parkir meter diareal pengerukan drainase menjadi terganggu,” katanya lagi.
Aprianto, anggota Komisi II DPRD Kota Padang disela kesempatannya mengatakan, Pemko Padang terlihat tidak serius untuk menerapkan Parkir Meter. Berbagai persoalan dilapangan tidak kunjung bisa diselesaikan dengan baik. Yang ada masalah kian menjadi bertambah.
“Belum selesai satu masalah, timbul lagi masalah lain di parkir meter. Padahal Pemko Padang yang meminta investor untuk mengelola parkir di Kota Padang ini agar teratur dan tersistem. Namun, kenapa Pemko Padang sendiri yang tidak serius,” kata Aprianto.
Ditakutkannya, jika parkir meter ini gagal akan berdampak kepada kepercayaan investor lain untuk menanamkan modalnya di Kota Padang ini. “Jika Parkir Meter gagal, dipastikan berdampak kepada investasi yang lain. Jadi Pemko Padang harus jeli melihat persoalan ini,” tuturnya.
Pengamat transportasi Bung Hatta, Fidel Mero mengatakan hal seperti itu biasa terjadi karena memang adanya perencanaan tanpa koordinasi, dengan kata lain, pembangunan antar sektor tidak terkoordinir.
“Ini lebih karena ego sektoral, sehingga terjadi membengkakkan biaya. Semuanya memang penting, tapi harus terkoordinir, agar tidak terjadi kerugian,” terangnya. (Red)
Discussion about this post