Bengkulu Utara, TI – Ida Susanti (22),Warga Desa Banyu Mas,Kecamatan Kerkap,Kabupaten Bengkulu Utara,Senin (25/9/2017) sempat menghilang tidak diketahui kemana ia pergi. Dan kembali kerumah pada Hari Selasa (26/9/2017) usai azan shubuh dengan kondisi badan lemas dan pucat. Peristiwa tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Air Besi, AKP Sodri didampingi petugas piket,Bripka Andi Supriadi yang ikut bersama warga mencari korban.
“Korban sekarang sudah kumpul ditengah-tengah keluarga dalam keadaan selamat. Hanya saja kondisi fisiknya lemas karena hilang satu malam,”kata Andi.
Kronologis ditemukannya Ida menghilang satu hari yang diduga dicuri oleh mahkluk ghaib. Memang pada awalnya masyarakat sudah putus asa mencari korban. Usaha mencari sudah kesana-kemari, namun tidak juga ada hasilnya. Masuk hutan keluar-hutanpun sudah dilakukan.
Singkat cerita, pihak keluarga berkonsultasi dengan orang tua-tua di desanya. Meminta pendapat apakah ada jalan lain untuk menemukan korban. Akhirnya dicarilah orang pintar yang mengetahui tentang dunia ghaib. Prosesi dilakukan, dan dalam dialog, korban akan dikembalikan pada saat usai azan shubuh.
Penantian untuk membuktikan dari hasil pernyataan orang pintar tersebut ahkirnya pun terbukti. Keluarga dan warga menuju tempat yang ditunjukan.Betap terkejutnya keluarga saat menemukan korban dalam kondisi pingsan yang tak jauh dari sepeda motor miliknya.
Ida Susanti Binti Suprayitno, Warga Banyu Mas, Kecamatan Kerkap menghilang hari Senin (25/9/2017) sekitar pukul 18.30 WIB pada saat melintas Jalan Arga Makmur Bengkulu, dengan menggunakan sepeda motor.
Informasi terhimpun, hilangnya Ida ini berdasarkan keterangan warga yang ditemui saat melakukan pencarian. Ida menghilang secara ghaib, sementara saat dihubungi ke HP korban mengatakan bahwa dirinya tidak tahu saat ini sedang berada dimana.
Dalam dialog melalui telpon seluler, korban ada di sebuah pondok dalam hutan. Kejadian tersebut, sepulang korban mengantar suaminya ke Kecamatan Air Napal. Dalam perjalanan pulang Desa Banyu Mas, disawangan antara Desa Sawang Lebar dan Desa Pesisir, sepedanya mogok alias kebahisan bahan bakar. Tiba-tiba korban didatangi nenek-nenek mengajaknya mampir dipondok karena hari sudh maqrib. (Edi).