Islam agama yang damai. Menyoal makanan, setiap muslim selalu pilih yang halal dan yang baik.
Namun sebaliknya bagi non muslim, semua binatang bisa di makan, yang penting lezat, tak peduli kehalallannya ataupun kebaikannya.
Padahal tak semua binatang itu baik bagi tubuh dan kesehatan, meski pun Allah ciptakan. Karena semua itu hanya sebagai ujian.
Makanan yang haram bisa mendatangkan penyakit atau bisa jadi membuahkan virus yang mematikan.
Dan semua itu menimpa, karena ulah mereka sendiri yang durhaka kepada Allah.
Maka beruntunglah kita sebagai muslim, karena dalam syariat islam di ajarkan untuk tidak boleh mengkonsumsi sembarangan makanan.
Seperti diketahui, Islam agama sempurna, indah dan mencintai kebersiahan.
islam mengatur semuanya, termasuk apapun yang masuk ke tubuh kita, juga di atur.
Allah menyeru kepada seluruh umat manusia, bukan hanya orang beriman saja agar memilih makanan yang halal dan yang bagus (thayyib). Tentu, praktik yang diperintahkan ini oleh Allah dijamin mendatangkan keuntungan dalam kesehatan. Baik kesehatan fisik maupun psikis, individu maupun sosial.
Kata thayyib yang dinisbahkan kepada makanan seringkali disertai dengan kata halal. Misalnya perintah Allah agar makan rizki yang halal lagi thayyib yang disebutkan dalam Al-Baqarah: 168,169
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِين إِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونٌَ
“Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaithan; karena sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata bagimu. Sesungguhnya syaitan itu banya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan kepada Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah: 168-169).
Anti Bid’ an Club
Discussion about this post