Washington, TI – Donald Trump, Presiden Amerika Serikat (AS) melalui pidato kenegaraan pertamanya menyatakan 128 negara sebagai musuh, karena menentang langkahnya untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Dari 128 negara itu, Indonesia termasuk di dalamnya.
Pidato Trump tersebut disampaikan di Capitol Hill di Washington DC, Selasa malam. Berbagai isu dunia, mulai dari krisis nuklir Korea Utara hingga krisis Yerusalem juga disinggung dia.
Kita ketahui bersama, pada 6 Desember 2017 Trump mengumumkan segera memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke kota suci tersebut dan AS mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Berujung pengakuan sepihak AS itu memicu kemarahan masyarakat internasional, terutama di dunia Muslim dan Arab.
Tak lama setelah itu, mayoritas anggota PBB dalam voting di Majelis Umum PBB (UNGA) memilih menolak pengakuan sepihak Trump tersebut. Sebanyak 128 negara mendukung resolusi yang diajukan Mesir untuk membatalkan pengakuan AS atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Sebanyak 35 negara lainnya abstain dan tujuh negara termasuk AS dan Israel menentang resolusi.
Kekalahan kubu AS dan Israel dalam voting itu membuat pemerintah Trump marah. Washington lantas mengancam akan memotong dana untuk PBB dan dana bantuan untuk Palestina.
Sebelum dibacakan, naskah pidato kenegaraan Trump sudah menyebar ke media. “Puluhan negara memilih di Majelis Umum PBB melawan hak kedaulatan Amerika untuk membuat pengakuan ini,” bunyi pidato Trump.
”Pembayar pajak Amerika dengan murah hati mengirim uang bantuan miliaran dolar ke negara yang sama setiap tahun. Karena itulah, malam ini, saya meminta Kongres untuk mengeluarkan undang-undang untuk membantu memastikan dolar bantuan luar negeri Amerika selalu melayani kepentingan Amerika, dan hanya tertuju ke teman-teman Amerika,” lanjut pidato Trump.”Bukan musuh Amerika,” lanjut pidato tersebut.
Pernyataan dalam pidato Trump itu terang-terangan melabel 128 negara yang menentang Yerusalem Ibu Kota Israel sebagai musuh AS.
AS biasanya membatasi definisinya tentang “musuh” hanya untuk menyebut negara yang dianggap sebagai sponsor terorisme. Departemen Luar Negeri AS telah mencantumkan negara-negara yang dianggap musuh AS yakni, Iran, Korea Utara, Sudan dan Suriah.
Discussion about this post