Kediri, targetindo.com – Hari Raya Nyepi di Kediri, berlangsung penuh kedamaian dan tidak ada satupun indikasi negatif selama ibadah umat Hindu ini dimulai hingga berakhir.
Dari asal kata Nyepi adalah sepi dan Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan kalender caka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi. Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Bhuana Alit atau alam manusia dan Bhuana Agung atau alam semesta, rabu (29/03/2017).
Kodim 0809/Kediri turut mengamankan jalannya Hari Raya Nyepi di beberapa lokasi di seluruh Kota dan Kabupaten Kediri.
Fokus utama pengamanan terkonsentrasi pada pura-pura yang tersebar di Kediri, yaitu di Kecamatan Mojo, Semen, Grogol, Tarokan, Banyakan, Mojoroto, Wates, Plosoklaten, Puncu, Kandangan ,Pare, Ngasem, Pagu, Papar dan Kepung.
Disamping itu, pengamanan juga dilakukan di pemukiman warga umat Hindu yang terkonsentrasi di beberapa desa atau kelurahan se-Kota dan Kabupaten Kediri.
Berdasarkan data statistik tahun 2016, terdapat sekitar 42.000 jiwa atau sekitar 2,5 % penduduk Kediri beragama Hindu ,dan diperkirakan hampir 99 % adalah asli warga Kediri serta tidak terkoneksi dengan daerah Bali, hal tersebut secara sepintas didasari nama-nama mereka yang lebih terkoneksi dengan daerah Jawa.
Dari konfirmasi langsung Dandim Kediri, Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han) ,saat umat Hindu melaksanakan “Catur Brata” atau penyepian yang terdiri dari amati geni, amati karya, amati lelungan dan amati lelanguan, seluruh personil Koramil jajaran Kodim Kediri sudah menempati posisinya masing-masing dan sesuai arahan dari Danramil masing-masing.
Sebelumnya juga sudah dilakukan pengamanan pada saat upacara melasti yang terpusat di Waduk Siman, Kecamatan Kepung, dan saat sehari sebelum Nyepi, yaitu pada “Tilem Sasih Kesanga”, pengamanan di fokuskan saat umat Hindu melaksanakan upacara Buta Yadnya di segala tingkatan masyarakat, mulai dari masing-masing keluarga, desa, hingga kecamatan. **
Discussion about this post